mata menangis darah
raga terkekang oleh zaman
di jejali kotoran
bertopeng cinta dan harapan
moral berbatas lembar
bagaikan peyembah berhala
di ambang kehancuran
menciumi kaki sang setan
temuilah mati
dan kau kan mengerti
hidup lebih dari sebuah
kesombongan duniawi
mantapkan langkah mu
lepaskan belenggu
wahai jiwa-jiwa yang terpasung
menjilati derita
impian hanya metafora
dosa terasa indah
nafsu asalah tuhan kita
kunamai kau damai
saat realita terbungkam
kepalkanlah tanganmu
perang ini baru di mulai
temuilah mati
dan kau kan mengerti
hidup lebih dari sebuah
kesombongan duniawi
mantapkan langkah mu
lepaskan belenggu
wahai jiwa-jiwa yang terpasung
Semua ini fatamorgana
yang takan menghobati hausmu
hanya tanya retorika
tanya jawab
temuilah mati
dan kau kan mengerti
hidup lebih dari sebuah
kesombongan duniawi
mantapkan langkah mu
lepaskan belenggu
wahai jiwa-jiwa yang terpasung
temuilah mati
dan kau kan mengerti
hidup lebih dari sebuah
kesombongan duniawi
mantapkan langkah mu
lepaskan belenggu
wahai jiwa-jiwa yang terpasung
darah membusuk
menjadi nanah
darah membusuk
menjadi nanah
darah membusuk
menjadi nanah